Shalat Khusyu’, mungkinkah…?

Kedengaran aneh jika membaca judul di atas, dan pikiran kita akan langsung menjawab, why not, kenapa tidak. Yach…sebenarnya kita memiliki kemampuan psikis secara bathiniah sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan ini, namun satu pertanyaan yang muncul kemudian adalah sudahkah kita serius untuk menggali dan mengembangkannya?
Kemampuan dan potensi yang ada itu sebenarnya dapat diatur dan dikembangkan dengan mudah melalui sebuah teknik shalat yang sederhana, shalat khusyu’.
Selama ini shalat dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bagi pelakunya. Ini disebabkan karena kita tidak atau belum mengetahui dan merasakan ketinggian spiritual yang ada di dalam shalat, sehingga sering muncul dalam benak kita bahwa shalat terasa menjemukan dan memberatkan, tidak membuat hati lebih tenang. Atau orang Jawa bilang shalat tidak memiliki gereget yang mampu mempengaruhi mental kita untuk menjadi lebih baik dan menyenangkan.
Sejak kecil kita tidak diajarkan bagaimana cara meraih rasa khusyu’ dalam shalat, yang ada adalah kita hanya diajarkan dan disuruh menghafal bacaan dan gerakan-gerakan raka’at tanpa ruh. Sampai-sampai berlangsung perlombaan adu cepat dalam melaksanakan shalat tarawih di bulan Ramadhan. Siapa imam yang paling cepat selesai shalatnya di situ akan diserbu oleh para makmum. Apakah dengan shalat seperti ini akan dapat mencegah kita, manusia dari perbuatan keji dan mungkar? Temukan jawaban komplitnya dengan mengikuti bab demi bab dalam buku “Pelatihan Shalat Khusyu’, Salat sebagai Meditasi Tertinggi dalam Islam, karya Abu Sangkan.
Selamat membaca dan raihlah kedamaian yang memukau perasaan anda dengan shalat secara khusyu’.

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Al Baqarah 2: 45)

Referansi :
Abu Sangkan, Pelatihan Shalat Khusyu’, Yayasan Shalat Khusyu’, 2007

Tinggalkan komentar